Jumat, 22 Februari 2013

Polwan Tidak Harus Tomboy


Setiap bulan, para Polisi Wanita (Polwan) diberikan tunjangan kecantikan.
Tunjangan kecantikan ini diberikan, supaya para Polwan tetap terlihat sisi femininnya. Cantik dan anggun, sehingga menambah rasa percaya diri dalam bertugas.
»»  READMORE...

Sejarah Singkat Polwan




POLWAN di Indonesia lahir pada 1 September 1948. Berawal dari Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat, saat pemerintah Indonesia menghadapi Agresi II. Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka Pendidikan Inspektur Polisi bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi, terpilihlah enam orang.
Mereka adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina, Dahniar, Djasmainar, dan Rosnalia. Keenam gadis itu secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi.
Sejak itu dinyatakan lahirlah polisi wanita yang akrab dipanggil polwan. Keenam polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air, yang kini semuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat komisaris besar polisi.
Tugas polwan di Indonesia terus berkembang. Tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, serta narkotika dan masalah administrasi. Tetapi hampir menyamai berbagai tugas polisi laki-laki.
Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Dan hingga tahun 1998, empat polwan telah dinaikkan pangkatnya menjadi perwira tinggi berbintang satu. (net/ais)
»»  READMORE...

Briptu Dara sesalkan demo BBM berakhir ricuh

Beberapa aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Jakarta. Menjelang malam, aksi protes malah berlangsung ricuh. Mahasiswa dan polisi terlibat bentrok dan aksi lempar batu tidak bisa dihindari.
Salah satu polisi wanita (polwan) di Mabes Polri, Briptu Dara Intan, sangat menyayangkan penyampaian protes kemarin berujung pada perbuatan anarkis.
“Saya pribadi, sangat menyesalkan demo yang berakhir ricuh. Karena, kita berharap para demonstran bisa tertib dan menaati peraturan dalam berunjuk rasa dan menyampaikan aspirasi dengan baik,” kata Dara saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (28/3).
Dara sendiri memang tidak terjun langsung untuk melakukan pengamanan di lapangan. Namun, jika dirinya berada di tengah situasi kerumunan massa yang mulai anarkis, Dara memastikan dirinya tidak akan panik.
“Kita sebagai tim negosiator di saat demo menjadi anarkis, tetap nggak boleh panik. Tapi kita mundur teratur, biar pengendalian massa yang maju,” jelas wanita berparas cantik ini.
Dara menambahkan, Polwan memang tidak ditugaskan untuk ikut meredam kemarahan massa demo yang terlihat mulai memuncak. Menurutnya, polisi sudah memiliki satuan Brimob yang bertugas mengendalikan massa.
“Komandan kami juga tidak ingin anggota polwan khususnya terluka,” tambah Dara.
Dara berharap aksi demo ke depan tidak lagi berlangsung ricuh. Dan, sekali pun ricuh, menurutnya polisi tidak akan gentar untuk terus mengamankan situasi agar tetap tertib dan damai.
“Biar bagaimana pun, demo itu akan berakhir dengan damai atau tidak, kami tetap siap mengamankan situasi. Sebagai bentuk pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat
»»  READMORE...

Cara Briptu Dara atasi pendemo anarkis

Pada tahun 2006, Briptu Dara punya pengalaman menangani aksi unjuk rasa di depan Istana Wakil Presiden Jakarta. Meski pendemo kebanyakan dari kalangan pria, Polwan dari Kesatuan Lalu Lintas itu mampu bernegosiasi dengan baik.
Briptu Dara menjelaskan, perasaan takut akan hilang saat berada di lapangan untuk bernegosiasi. “Perasaan takut pasti, tapi tugas merupakan tanggung jawab untuk mengamankan Istana Wapres,” kata polwan yang juga menjadi presenter laporan lalu lintas di NTMC Polri kepada merdeka.com, Selasa (27/3).
Ia menceritakan, pada tahun pertamanya menjadi polwan harus berhadapan dengan pendemo. Namun, pengalaman itu menjadi pengalaman berharga bagi dirinya.
“Pendemo yang didominasi pria, mampu kami redam emosinya dengan bernegosiasi,” kenang Dara.
Menurut Dara, pengunjuk rasa dari kaum pria sangat menghormati polwan yang menjadi negosiator. Saat berhadapan dengan polwan, pengunjuk rasa lebih terkendali. Tidak sedikit pendemo meminta maaf sebelum melakukan orasi.
»»  READMORE...

foto briptu eka











»»  READMORE...

Cantiknya Briptu Eka Frestya


img
»»  READMORE...

demo

Polwan cantik amankan demo di Kedubes AS

Sekitar 10 polisi wanita (Polwan) dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa film Innocence of Muslims di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta. Dengan senyum mereka tidak takut berhadapan dengan pendemo.

"Karena ada pendemo yang wanita maka kami turunkan Polwan sebagai negosiator," ujar Kapolsek Gambir, AKBP Tatan Dirsan di lokasi, Jumat (21/9).

Pantauan merdeka.com, pendemo yang berjumlah sekitar 50 orang datang menggunakan mobil. Mereka datang membawa atribut dan spanduk bertuliskan Don't Insult My Propet.

Rencananya usai dari Kedubes AS para pendemo akan longmarch menuju Kedubes Prancis. Aksi ini tidak menimbulkan kemacetan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, beredar kabar akan ada aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan dilakukan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan sejumlah elemen masyarakat lainnya terkait film Innocence of Muslims membuat Kedutaan Besar Amerika Serikat seluruh kantor perwakilan di seluruh Indonesia.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamananya. Kami sarankan, seperti biasanya, bahwa Anda harus menghindari kerumunan besar dan pertemuan-pertemuan lainnya yang mungkin berujung pada kekerasan," kata pihak Kedubes AS.
»»  READMORE...

(y)

Ulang tahun Polwan ke 64

Untuk memperingati hari lahirnya, Polwan bagi-bagi bunga di Bundaran HI (30/08).
Untuk memperingati hari lahirnya, Polwan bagi-bagi bunga di Bundaran HI (30/08).
»»  READMORE...

belajar batik :)

40 Polwan cantik di Surabaya belajar membatik

,
40 Polwan cantik di Surabaya belajar membatik
 


Menyambut hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober besok, sebanyak 40 polisi wanita berparas ayu dari jajaran Polrestabes Surabaya unjuk kebolehan membatik. Kegiatan itu mereka lakukan di Taman Bungkul Jalan Raya Darmo.

Mereka tak canggung saat memegang canting di tangan kanannya. Sedangkan tangan kiri mereka memegang kain putih yang bergambar motif dan siap untuk menuangkan tinta khusus batik. Motif yang digambar pun beragam, mulai dari bunga, kupu-kupu, burung dan masih banyak lagi.
»»  READMORE...
 

POLISI WANITA INDONESIA © 2008. Template Design By: SkinCorner